Tahun baru Imlek merupakan tahun baru Cina. Pada umumnya, yang banyak merayakan Imlek adalah warga Tiongha. Kata Imlek (im=bulan, lek=penanggalan) berasal dari dialek Hokkian atau Bahasa Mandarin-nya Yin Li yang berarti kalender bulan (Lunar Newyear). Menurut sejarah, Sin Cia merupakan sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani di Tiongkok yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru.
Perayaan ini juga berkaitan erat dengan pesta perayaan datangnya musim
semi yang dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal
15 bulan pertama atau yang lebih dikenal dengan istilah Cap Go Meh.
Perayaan Imlek meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Sang
Pencipta atau Thian (thian=Tuhan dalam Bahasa Mandarin), dan perayaan Cap
Go Meh. Tujuan dari sembahyang Imlek adalah sebagai bentuk pengucapan
syukur, doa dan harapan agar di tahun depan mendapat rezeki yang lebih
banyak, untuk menjamu leluhur, dan sebagai media silaturahmi dengan
keluarga dan kerabat.
Ada beberapa tradisi yang selalu ada saat perayaan Imlek.
Membersihkan Rumah
Menyapu rumah berarti juga membersihkan rumah agar kotoran yang dianggap
sebagai simbol kesialan disingkirkan, hingga tersedia ruang yang cukup
untuk menampung keberuntungan. Rumah yang bersih juga sedap dipandang
mata kan? Setelah itu, sapu dan sikat akan disingkirkan dari
jangkauan. Kita juga tidak diperbolehkan menyapu rumah saat hari
pertama tahun baru karena itu artinya mengusir keberuntungan yang sudah
hadir di rumah.
Menurut kepercayaan orang Tionghoa, nian atau sejenis makluk buas yang
hidup di dasar laut atau gunung akan keluar saat musim semi atau saat
tahun baru Imlek. Kedatangan mereka pun dilanjutkan dengan mengganggu
manusia, terutama anak kecil. Namun jangan khawatir. Menghias rumah,
pakaian, dan aksesoris berwarna merah dapat mengusir nian karena ia
takut dengan warna merah. Jadi, tidak heran kalau nuansa merah begitu
jelas terlihat saat Imlek.
Bagi anak-anak dan orang yang masih lajang, Imlek berarti banjir uang
karena orang tua atau mereka yang sudah menikah diwajibkan memberikan
angpao (amplop merah). Angpao ini biasanya diisi dengan sejumlah uang di
dalamnya. Jumlahnya tidak harus besar kok, yang penting berupa uang
kertas baru dan tidak berbentuk uang logam. Bagi-bagi angpao juga
dipercaya makin memperlancar rejeki di kemudian hari.
Kue keranjang dan jeruk juga menjadi ciri khas Hari Raya Imlek. Tidak
hanya itu, saat Imlek mereka juga menyajikan makanan di atas nampan
berbentuk, segi 6, segi 8, atau bulat dengan isi yang beragam, seperti
buah kering, biji-bijian, kacang-kacangan, dan permen. Beberapa orang
juga menyiapkan makanan keberuntungan seperti mie yang tidak dipotong
untuk melambangkan umur panjang, serta kue bola berbentuk uang Cina pada
jaman dulu yang melambangkan kekayaan. Satu lagi, saat Imlek mereka
disarankan untuk menghindari makan bubur karena bagi warga Tionghoa,
bubur melambangkan kemiskinan.
Kembang api merupakan salah satu pertunjukan yang sangat populer
untuk memeriahkan Imlek, karena suara gaduhnya dipercaya membuat mahluk
jahat nian ketakutan. Untuk itu, ketika merayakannya di rumah pastikan
tetangga tidak merasa terganggu dengan suara berisik yang kamu ciptakan.
Imlek
pun sangat identik dengan hujan. Bagi masyarakat Tionghoa di saat
Imlek, hujan sepanjang perayaan Imlek dikaitkan dengan sumber rezeki,
dengan turunnya hujan maka banyak rezeki yang berdatangan di muka bumi.
Namun, yang sangat penting adalah menyambut Tahun Barun Imlek dengan
cara membersihkan hati, menyucikan nurani, dan tekad berusaha lebih baik
di tahun mendatang.
Tidak Boleh Membalik Ikan saat Menyantapnya
Menikmati ikan saat Imlek juga sangat unik. Ikan yang biasa disantap
adalah bandeng. Kita tidak boleh membalik ikan untuk mengambil daging
ikan pada bagian bawah. Ditambah lagi, kita tidak boleh menghabiskan
ikan tersebut dan menyisakannya agar bisa dinikmati esok hari.
Masyarakat Tionghoa percaya kalau kebiasaan ini merupakan lambang dari
nilai surplus untuk tahun yang akan datang.
Tidak hanya lebaran, Imlek juga menjadi salah satu momen yang tepat
untuk mengunjungi saudara agar tali persaudaraan tidak terputus. Tidak
heran jika pada saat-saat tersebut banyak masyarakat dari etnis Tionghoa
yang pulang kampung untuk merayakan Imlek bersama keluarga mereka.
Nah buat OGI'ers yang lagi mencari berbagai perlengkapan untuk perayaan Imlek, coba deh cek promo di OgahRugi.com. Ada promo-promo menarik, tentunya denga harga super hemat dan super murah, dijamin ngga akan menyesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar