Senin, 28 November 2016

Brownies, si Kue Bantat Serba Coklat yang Bikin Ketagihan


Banyak sekali versi yang muncul, tentang sejarah ditemukan-nya brownies. Ada yang bilang awal-nya ada seorang koki yang lupa memasukkan baking powder ke dalam adonan resep kue coklat. Sehingga setelah dipanggang, hasil-nya  kue coklat tidak mengembang (bantat). Tekstur kue coklat yang seharus-nya tebal, lembut, dan berpori-pori, menjadi agak padat dan basah. Cerita lain yang beredar tentang asal muasal kue coklat nan lezat ini. Ada seorang pemuda pembuat kue yang sedang mengalami krisis keuangan. Dia mempunyai seorang teman yang setiap pagi akan menjualkan kue-kue buatan-nya. Pada hari itu, pemuda berencana membuat kue coklat, dan dibelinyalah bahan-bahan untuk kue coklat. Semalaman ia berkutat untuk membuat kue coklat nan lezat seperti tertera dalam resep kue coklat itu. Dan baru selesai jam 4 pagi. Tapi pemuda tersebut sangat kecewa dengan hasil akhir kue coklat-nya yang berbeda hasil-nya dengan yang disebutkan di dalam resep. Uang-nya pun sudah habis untuk modal membuat kue lain-nya. Teman si pemuda datang pagi-pagi seperti biasa-nya, dan dia mengira kue coklat bantat yang telah jadi, adalah kue untuk dijual-nya pada hari itu. Tanpa sepengetahuan pemuda, teman-nya tetap pergi menjual kue-kue tadi. Para pelanggan sangat surprise dengan kue coklat hari itu, mereka mengira kue tersebut adalah resep baru. Banyak yang memesan untuk keesokan hari-nya. Dan masih banyak versi cerita lain-nya. 

Nama ”brownies” diambil dari “the deep brown color of cookie”. Brownies punya ciri khas warna cokelat tua kehitaman. Diperkirakan brownies pertama kali muncul di hadapan publik pada tahun 1893. Saat itu digelar sebuah acara berupa pameran yang bertajuk Columbian Exposition yang diselenggarakan salah satu kota besar di Amerika, Chicago, Illinois. Pada saat itu seorang koki dari Hotel Palmer House membuat suatu inovasi kue setelah sang pemilik hotel Bertha Palmer meminta-nya untuk menghidangkan makanan penutup untuk-nya dan para perempuan yang hadir pada pameran tersebut. Sang koki diminta untuk membuat kue yang lain daripada yang lain dipotong kecil-kecil agar mudah dimakan. Dan dibuat lah brownies ini. 

Ada 2 jenis brownies yang kita kenal, brownies panggang dan brownies kukus. 

  • Tekstur brownies panggang lebih kering dan padat (terlihat bantat), namun tetap lembut saat dinikmati.
  • Untuk brownies panggang, jangan pernah mengocok campuran telur dan gula terlalu lama (kuat) layaknya brownies kukus, karena hasil brownies panggangnya akan terpisah. Lapisan atas brownies panggang akan menjadi kering dan tipis.   
  • Brownies panggang dapat tahan di suhu udara normal selama tiga hari.
  • Bila ingin menyimpan brownies panggang dalam jangka waktu yang lama (± 4 bulan), kemas brownies panggang dalam wadah kedap udara, lalu simpan dalam freezer. Jangan simpan brownies panggang dalam kulkas, karena akan kering. 

  • Brownies kukus, teksturnya sedikit berpori, lembab, dan lebih lembut bila dinikmati. 
  • Brownies kukus dapat tahan di suhu normal selama dua hari saja. Simpan brownies dalam box saat sudah benar-benar dingin. 
  • Brownies kukus bisa tahan seminggu saat disimpan dalam kulkas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar