Di Indonesia saat ini semakin banyak orang yang menyukai sushi. Tapi tahukah kamu, kalau sushi mempunyai tatacara makan tersendiri, agar citarasa sushi yang OGI'ers nikmati semakin maksimal.
Sushi itu berasal dari kata ‘shu‘, yang artinya cuka, dan ‘meshi‘,
yang berarti nasi. Jadi, pada dasarnya sushi adalah nasi yang dibumbui
cuka. Nah, kalau sushi yang kamu temui tidak pakai cuka, proteslah ke
yang membuatnya. Makanan yang disajikan ke kamu itu belum memenuhi
hakikat untuk disebut sushi.
Sushi ada beberapa jenis. Jika kamu memesan jenis sushi yang berbeda, maka kamu harus mengetahui urutan sushi yang harus dimakan terlebih dahulu. Urutan yang benar ketika makan sushi adalah dari sushi dengan topping
daging ikan berwarna putih. Mengapa? Karena rasanya yang tidak terlalu
mencolok. Pada intinya, urutan makan sushi adalah dimulai dari sushi
yang berasa ringan dan diakhiri dengan sushi yang terasa agak berat di
lidah. Apabila dibalik, maka sushi dengan rasa ringan tidak akan terasa
enak di lidah.
Ini adalah peraturan yang masih sering dilanggar para penikmat
sushi. Ketika kamu memakan makanan ini, jangan pernah mencelupkan, apalagi merendam, nasinya ke dalam cocolan kecap asin di atas meja.
Jagalah agar nasimu tetap kering dan tak berwarna kecokelatan.
Jika kamu menyantap nigirizushi,
celupkanlah sushi secara terbalik sehingga bagian yang akan menyentuh
kecap adalah protein, bukan nasinya. Sedangkan kalau kamu memakan makizushi,
kamu bisa sih mencelupkan bagian bawah makananmu. Tapi jangan
berlebihan! Jangan sampai rumput laut dan nasinya menjadi lembek atau
terlalu asin sehingga cita rasa bahan lainnya hilang.
Dengan apa kamu harus menyantap sushi sebenarnya masih didebatkan di
Jepang sendiri. Kalau menurut elit master-master sushi di Jepang,
penggunaan tangan akan jauh lebih disukai. Menggunakan tangan akan
memudahkanmu memakan sushi-mu. Terutama kalau kamu memakan nigirizushi. yang harus dibalik dulu jika kamu ingin mencelupkannya ke saus kecap. Selain
itu, sushi yang baik jugalah yang balok nasinya tidak terlalu padat
atau renggang. Memakan dengan sumpit akan membuat kepalan nasi mudah
berubah bentuk, atau bahkan pecah.
Pendapat lain mengatakan bahwa penggunaan tangan untuk makan sushi
itu terlihat tidak sopan, dan hanya para ahli yang benar-benar mengerti
saja yang dapat memegang sushi dengan benar. Tapi jangan salah,
penggunaan sumpit untuk makan sushi pun tak boleh sembarangan. Pertama,
kamu hanya boleh menggerakkan sumpitmu mendekati makanan ketika sudah
benar-benar yakin sushi mana yang akan kamu ambil. Jika ujung sumpitmu
telah menyentuh salah satu sushi, kamu harus memakan sushi itu. Jangan
dibalikkan lagi ke sabuk conveyor atau piring.
Kamu juga
tidak boleh membersihkan sumpitmu selama kamu masih makan. Kalau mau
istirahat sebentar dari mengunyah, taruhlah sumpitmu di atas hashioki, semacam balok kayu atau keramik khusus untuk menempatkan sumpit.
Jika
kamu berbagi sushi dengan orang lain, jangan pernah menggunakan sumpit
untuk memberikan sushi pada temanmu. Perbuatan tersebut dilarang keras,
karena mirip dengan tindakan memindahkan abu kremasi dalam pemakaman
tradisional Jepang. Sebaiknya, berikan saja sushi bersama piringnya
sekaligus kepada temanmu.
Jangan campurkan wasabi dengan kecap asin
Ketika makan sushi, jangan campurkan parutan wasabi dengan celupan saus kecap. Jika kamu ingin memakan wasabi, taruhlah parutan wasabi itu langsung di atas sushi. Hati-hati loh walaupun warnanya hijau, wasabi ini pedas sekali.
Meminta tambahan wasabi atau saus kecap di restoran sushi di Jepang adalah tindakan yang kasar, terutama di mata chef atau
master sushi. Mereka beranggapan bahwa racikan mereka, termasuk jumlah
wasabi dan saus yang dipersiapkan untuk setiap pelanggan, adalah ukuran
yang paling sempurna agar cita rasa sushi itu terjaga. Nah, jika kamu
meminta tambahan, sama saja kamu mengatakan bahwa sushi mereka tidak
enak.
Potongan atau asinan jahe yang biasanya tersedia di restoran sushi itu
sebenarnya harus dimakan terpisah, di antara atau di akhir makananmu.
Tapi, banyak orang justru menaruhnya di atas sushi dan memakannya
bersamaan dengan sushi itu. Padahal fungsi utama dari jahe tersebut
adalah untuk membersihkan kembali indera perasamu supaya rasa potongan
sushi selanjutnya tidak tercampur dengan potongan sebelumnya.
Sushi adalah makanan yang sudah dirancang khusus untuk dinikmati dalam
satu gigitan. Jika meninggalkan setengah gigitan, sushi akan mudah pecah
dan sulit untuk dimakan kembali. Jadi, usahakanlah untuk selalu
menghabiskan sushi dalam gigitan pertamamu.
Sekarang sudah tau kan bagaimana cara menyantap sushi yang benar. Kamu juga bisa mencoba beberapa jenis sushi ini di Toriageru Sushi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar