Rabu, 30 November 2016

Shabu-shabu yang Menyehatkan


Shabu-shabu, mendengar kata yang satu ini pasti kamu akan membayangkan daging, sayuran, dan berbagai bahan lain-nya yang dimasak ke dalam kuah kaldu. Hmm... pastinya lezat banget yang OGI'ers. Pasti banyak yang berpikir bahwa shabu-shabu merupakan makanan dari Jepang. Padahal sebenarnya makanan yang satu ini berasal dari Tiongkok. Awalnya dikenal masakan bernama shuan yang rou, berupa irisan tipis daging domba yang dimasak di panci berisi air mendidih dan biasa dinikmati pada musim dingin. Masakan ini kemudian dibawa masuk ke Jepang oleh orang Jepang yang pernah tinggal di Manchuria. Pemilik rumah makan Junidanya yang menjual Ochazuke dan Mizutaki di Kyoto mendengar tentang kebiasaan makan di Tiongkok dari orang yang pernah tinggal di sana. Pemilik rumah makan lalu mendapat ide untuk meletakkan irisan tipis daging sapi di atas nasi dan dimakan secara Ochazuke dengan cara menyiramkan teh hijau panas di atasnya.

Pada tahun 1952, restoran Suehiro di Osaka mulai menghidangkan masakan dari irisan tipis yang diberi nama Shabu-shabu dan berhasil mendapatkan merek dagang untuk masakan ini pada tahun 1955. Pada zaman dulu, shabu-shabu dimasak di atas kompor arang, sehingga di tengah-tengah panci shabu-shabu sengaja dibuat lubang seperti cerobong untuk memasukkan arang. Di Tiongkok, panci semacam ini disebut huo guo zi. 

Bahan isian shabu-shabu sebagian besar mengandalkan sayuran serta daging sebagai santapannya. Dua bahan makanan ini punya kandungan gizi dan nutrisi yang tinggi. Serta proses pemasakannya direbus, dan tidak digoreng sama sekali, sehingga lebih sehat. 

Pertama kali yang dimasak adalah semua bahan makanan yang memiliki bagian tekstur yang keras, sebab akan membutuhkan waktu yang lama. Jika terdapat sayuran yang punya tekstur keras, maka itu harus didahulukan. Untuk sawi putih, maka masukkan bagian batang terlebih dahulu. Sedangkan untuk dagingnya, baik daging sapi, udang maupun cumi bisa dimasukkan pada bagian terakhir. Sebab, makanan berbahan daging memiliki kadar protein yang tinggi. Sehingga, tak memiliki waktu memasak terlalu lama.

Di Jakarta sendiri kamu bisa menikmati hidangan shabu-shabu nan lezat di Fu Man Chinese Resto. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar